Artikel Terbaru

๐Ÿ”ฅ Dari Blog yang Hilang ke Jawaban yang Pulang: Aku & Copilot

๐Ÿ”ฅ  Dari Blog yang Hilang ke Jawaban yang Pulang: Aku & Copilot ๐Ÿค  Ketika AI Menjadi Tangan Kanan Seorang PNS Visual Kreator ๐Ÿง   Refleksi Seorang PNS Visual Kreator di Era Kecerdasan Buatan. “Dulu saya kehilangan blog karena ketidaktahuan. Kini, saya menemukan kembali arah kreatif saya, dibantu oleh tangan kanan digital yang tidak pernah lelah menjawab: Copilot .” Gambar Ilustrasi Kolaborasi PNS dan AI Copilot Karakter YSS dan Gadis Copilot serta seluruh objek pada gambar ini dibuat oleh  ide kreatif dan imajinatif  YSS dengan bantuan  Microsoft AI Technology   menggunakan command prompt untuk Copilot. Hak Cipta  © YSS.LLC | Copilot-assisted creation. Sebagai lulusan S1 Ilmu Komunikasi , menulis dan desain grafis adalah dua dunia yang selalu lekat dalam hidup saya. Mulai dari membuat desain cover majalah sederhana hingga baligho untuk kegiatan kantor, kreativitas visual selalu menjadi pelarian saya di tengah rutinitas. Namun ada satu hal yang...

Ubuntu Budgie, Varian dari Distro Ubuntu Flavour Yang Hampir Jadi Daily Driver

Ubuntu Budgie, Varian dari Distro Ubuntu Flavour Yang Hampir Jadi Daily Driver


Tampilan Desktop Ubuntu Budgie, menggunakan versi yang sama dengan Ubuntu Plucky Puffin yaitu 25.04.

Ubuntu Budgie sempat saya coba beberapa hari yang lalu. Kesan pertama, menurut Saya Ubuntu Budgie sudah bisa melampaui Ubuntu Plucky. Tampilan Desktopnya, cantik banget dan smooth. Fleksibilitas dalam menata dan mempercantik tampilan desktop pada Ubuntu Budgie sudah tidak diragukan lagi. Panel atas bisa dibentuk seperti Dock, dan pada Dock bisa dimodifikasi juga.

Kenapa sekarang malah pindah lagi ke Plucky? Nah, disini Saya coba jelasin kalau Ubuntu Budgie ini datang dengan mentahan ISO yang lebih kecil dari Ubuntu Plucky (pembahasan besaran ISO mentahan Ubuntu ada di artikel sebelumnya). Hampir 2Gb perbedaannya, membuat Budgie tidak banyak membawa resource seperti Plucky. Salah satu contohnya adalah pada Ubuntu Budgie, saat kita akan memilik Region, Bahasa dan Format tanggal/number/currency, pilihan Indonesia tidak ada, hanya ada Amerika, Eropa dan sekitarnya, Asia hanya ada Singapore dan Philipines.

Karena hal seperti itu, bagi Saya lumayan penting, secara banyak pekerjaan saya yang bergantung pada currency Rupiah saat menggunakan aplikasi office (Libre Office), juga ketepatan waktu pada region juga berpengaruh. Karena itulah, Saya akhirnya memutuskan untuk kembali ke Plucky, meskipun harus berpisah dengan tampilan dan fleksibilitas dekstop yang sangat cantik. Tapi bagi teman-teman yang mau coba Budgie, ga ada salahnya juga koq, kalau hal yang saya sebutkan tadi tidak mengganggu teman-teman, langsung gas aja install Budgie-nya dan rasakan kehebatan desktopnya. Windows juga kalah sepertinya :)

Saya membuat artikel ini karena mungkin pada artikel sebelumnya Saya pernah menjanjikan akan me-review Ubuntu Budgie dan menjadikannya sebagai daily driver. Mungkin itu aja sih yang bisa saya share pada artikel kali ini, Ubuntu Budgie-nya ga jadi Saya review, karena beberapa kekurangan yang menurut Saya tidak bisa diterima.

Demikian artikel kali ini, kurang lebihnya Saya mohon maaf, karena kelebihan hanya milik Allah SWT.

Like dan share artikel ini ke semua media sosial kalian jika dirasa bermanfaat. Follow juga laman Blog ini agar tidak ketinggalan artikel terbaru dari yossysetiawansobandi.blogspot.com dan kunjungi juga blvckkarko.blogspot.com jika kalian tertarik informasi seputar otomotif. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Adios permios.

Comments