Ubuntu Flavour: Banyak Varian Rasa, Satu Yang Bikin Penasaran!
Tampilan Desktop Ubuntu Budgie (Burung Parkit)
Buat yang belum tahu Ubuntu..
Ubuntu adalah sebuah sistem operasi Linux berbasis Debian yang cukup tua dan sangat besar komunitasnya. Bisa dibilang jaman dulu pada awalnya pengguna Linux kebanyakan merupakan barisan orang-orang sholeh/sholehah. Kenapa? karena menghindari untuk menggunakan aplikasi bajakan yang selama ini terjadi di para pengguna sistem operasi Windows. Atau jangan-jangan? kere hore kali ya? Ga kebeli aplikasi atau lisensi Windows karena harganya yang cukup mahal? jus't kidding ges he..he..
Dinamakan Ubuntu yang artinya "Kemanusiaan Terhadap Sesama". dengan maksud melambangkan semangat dan kolaborasi yang tercermin dalam distribusi Linux Ubuntu yang terkenal karena bersifat open source dan gratis. Ubuntu sendiri Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan, yaitu Mark Shuttleworth.
Perlu diketahui juga, Perbedaan utama antara Linux dan Ubuntu adalah Linux merupakan bagian sistem operasi berbasis Unix, sedangkan Ubuntu adalah distribusi dari Linux.
Linux menjadi bagian dari sistem operasi (OS) berdasarkan kernel Linux,
yaitu software inti untuk berbagai distribusi sistem operasi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan teman-teman yang belum tahu dan ingin mengenal Linux ataupun Ubuntu.
Ok, di artikel sebelumnya saya sudah membahas dan mencoba beberapa distribusi linux, diantaranya Linux Mint dan Ubuntu. Namun ternyata, Ubuntu memiliki banyak varian yang dikenal banyak orang dengan nama Cita Rasa Ubuntu atau Ubuntu Flavour.
Halaman Resmi Website Ubuntu
Di halaman official-nya Ubuntu, kita diberikan beberapa pilihan untuk men-download file ISO Ubuntu yang disesuaikan dengan cita rasa yang kita mau. Setelah mencoba Ubuntu Desktop (default-nya Ubuntu), saya cukup tertarik dengan Flavour Ubuntu "Budgie" yang dalam bahasa Indonesianya burung parkit. Oh ya, ada yang terlewat ges, Ubuntu selalu menamai varian dan versi OS-nya dengan nama-nama binatang ya.
Ubuntu Budgie
Kenapa tertarik sama Ubuntu Budgie? karena menurut saya, Budgie lebih ramah dengan PC kentang ketimbang Ubuntu default yang lebih rakus akan hardware. Sampai artikel ini dibuat, saya masih menggunakan Ubuntu default (25.04 Plucky Puffin). Untuk file ISO-nya sendiri setelah selesai di download cuma dikisaran 3.5Gb saja, berbeda dengan Ubuntu Plucky Puffin yang hampir mendekati 6Gb. Dari ukurannya saja, kita sudah bisa berasumsi bahwa Ubuntu Plucky Puffin banyak membawa fitur baru dan resource yang lebih lengkap namun tidak ramah buat PC kentang.
Sepertinya untuk membahas Ubuntu Budgie, akan saya bahas di artikel berikutnya sambil coba di install dulu dan mengeksplor kelebihan dan kekurangannya. sekian dulu, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga artikel ini bisa membawa banyak manfaat bagi yang membacanya.
Like dan share artikel ini ke semua media sosial kalian jika dirasa bermanfaat. Follow juga laman Blog ini agar tidak ketinggalan artikel terbaru dari yossysetiawansobandi.blogspot.com dan kunjungi juga blvckkarko.blogspot.com jika kalian tertarik informasi seputar otomotif. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Adios permios.
lalu apakah search engine bawaan nya sudah pakai teknologi AI pak?
ReplyDeleteSearch engine apa dulu nih bro? kalau bawaan ubuntu saat fresh install engga ada, tapi bisa instal PyGPT - Asisten AI Desktop di Ubuntu.
DeleteMungkin maksud pertanyaannya AI Assistant seperti Copilot-nya Windows ya? sekarang Copilot juga sudah terpisah dari sistem windows-nya (23H2 dan 24H2), beda dengan Windows 11 versi awal.
Btw makasih ya Bro udah mampir ๐
Delete