Artikel Terbaru

๐Ÿ“ฑ Samsung Galaxy A07: “Yang Penting Pasti” di Kelas Sejutaan

๐Ÿ“ฑ Samsung Galaxy A07: “Yang Penting Pasti” di Kelas Sejutaan Samsung kembali mengukuhkan komitmennya menghadirkan perangkat terjangkau namun tangguh melalui peluncuran Galaxy A07 resmi SEIN di Indonesia. Dijuluki sebagai smartphone “Yang Penting Pasti”, Galaxy A07 menyasar pengguna aktif yang membutuhkan perangkat andal untuk aktivitas harian, tanpa harus mengorbankan fitur esensial. Sebagai penerus dari Galaxy A06—yang sukses menjadi smartphone entry-level paling laku di dunia pada Q1 2025 —Galaxy A07 hadir dengan peningkatan performa, layar lebih mulus, dan dukungan software jangka panjang. Galaxy A06 sebelumnya mencuri perhatian pasar global berkat kombinasi desain premium, performa tangguh, dan harga bersahabat. Kesuksesan tersebut menjadi fondasi kuat bagi Samsung untuk melanjutkan legacy-nya melalui Galaxy A07. Smartphone Entry Level: Samsung Galaxy A07. Seluruh objek pada gambar ini bisa saja tidak akurat dan tidak mewakilo produk asli. D buat oleh  ide kreatif dan imajina...

✨ The Last Remnant — Legenda Remnants dan Pengorbanan Sang Pahlawan

๐ŸŽฎ The Last Remnant — Legenda Remnants dan Pengorbanan Sang Pahlawan

“Ketika dunia terguncang oleh artefak kuno, muncul satu jiwa yang rela berkorban demi harapan terakhir.” 

Gambar Ilustrasi Game RPG "The Last Remnant" Rush Sykes, YSS dan Irina
Karakter YSS dan seluruh objek pada gambar ini dibuat oleh 
ide kreatif dan imajinatif YSS dengan bantuan Microsoft AI Technology
menggunakan command prompt untuk Copilot
Hak Cipta © YSS.LLC | Copilot-assisted creation.

๐ŸŒ… Prolog: Dunia yang Terkoyak oleh Remnants

Di dunia yang terbagi oleh ras dan kekuasaan, terdapat artefak kuno bernama Remnants—benda misterius yang memiliki kekuatan luar biasa. Mereka bisa mengangkat kota, menghancurkan pasukan, bahkan mengubah takdir. Namun, kekuatan itu bukan tanpa harga. Ketika Remnants tidak terikat dengan benar, mereka bisa menyebabkan kehancuran besar.

๐Ÿง’ Rush Sykes: Pemuda dari Pulau Eulam

Kita diperkenalkan pada Rush Sykes, seorang pemuda polos namun berani dari Pulau Eulam. Ia hidup damai bersama adiknya, Irina, dan kedua orang tuanya yang merupakan peneliti Remnants. Namun, kedamaian itu hancur ketika Irina diculik oleh sosok misterius yang muncul dari langit bersama cahaya aneh.

Tanpa pikir panjang, Rush mengejar mereka ke daratan utama. Ia membawa Talisman, sebuah Remnant kecil yang diberikan oleh orang tuanya, tanpa tahu bahwa benda itu menyimpan rahasia besar.

⚔️ Pertempuran Pertama: Di Tengah Kekacauan

Rush tiba di tengah medan perang antara pasukan Athlum dan kelompok barbar. Tanpa sengaja, ia terjebak di tengah-tengah konflik. Di saat genting, sebuah senjata raksasa bernama GAEBOLG diaktifkan oleh pemimpin pasukan Athlum, menghancurkan musuh dalam sekejap.

"The Last Remnant" Screenshot

Ledakan besar membuat Rush dan seorang prajurit wanita bernama Emma Honeywell terjatuh ke dalam gua bawah tanah. Di sinilah pemain mulai belajar sistem pertarungan dan eksplorasi.

๐Ÿ•ณ️ Gua dan Pertemuan Takdir

Di dalam gua, Rush bertarung melawan monster dan akhirnya menghadapi Raptor, makhluk buas yang menjadi bos pertama. Dalam momen kritis, Talisman miliknya bereaksi dan mengeluarkan kekuatan Omnistrike, mengalahkan Raptor dengan serangan dahsyat.

Setelah keluar dari gua, Rush akhirnya bertemu dengan David Nassau, Marquis muda dari kota Athlum. David datang bersama empat jenderalnya: Emma, Pagus, Torgal, dan Blocter. Mereka terkesan dengan keberanian Rush dan memutuskan untuk membantunya mencari Irina.

๐Ÿฐ Menuju Athlum: Awal Aliansi

David membawa Rush ke Athlum, kota yang dipimpinnya. Di sana, Rush mulai mengenal dunia politik, konflik antar kota, dan kekuatan Remnants yang menjadi pusat kekuasaan. David sendiri sedang berjuang untuk kemerdekaan Athlum dari Celapaleis, dan kehadiran Rush membuka babak baru dalam perjuangan mereka.

"The Last Remnant" Screenshot

๐Ÿ•ณ️ Gaslin Caves: Jejak Perdagangan Gelap

Setelah mendapat informasi dari David, Rush dan Blocter berangkat ke Gaslin Caves, tempat yang diduga menjadi lokasi penculikan Irina. Gua ini gelap dan penuh makhluk buas seperti Roseflies dan Manticores, yang menyerang tanpa ampun.

Di dalam gua:

  • Rush dan Blocter bertarung melawan kelompok monster dalam sistem pertarungan union vs union.
  • Mereka menemukan peti harta berisi Cureleaf dan Relaxing Herb, yang sangat berguna untuk penyembuhan.
  • Di ujung gua, mereka menemukan perdagangan budak yang dilakukan oleh sekelompok Slaver.

๐ŸŽญ Pertarungan Bos: Slaver dan pasukannya menghadang. Rush harus menggunakan strategi dan kekuatan penuh untuk mengalahkan mereka. Meski berhasil menyelamatkan para tawanan, Irina tidak ditemukan di antara mereka.

"The Last Remnant" Screenshot

๐Ÿฐ Robelia Castle: Rahasia di Balik Reruntuhan

Sementara itu, Pagus mengajak Rush menyelidiki Robelia Castle, reruntuhan kuno yang menyimpan sejarah kelam. Kastil ini dibangun oleh Baron Vonn d'Herouet 300 tahun lalu, yang akhirnya dikhianati dan dibunuh oleh bawahannya.

Di dalam kastil:

๐ŸŽญ Pertarungan Bos: Di lantai bawah, Rush menghadapi Anti-Remnant Activists yang menyamar sebagai penjaga Athlum. Mereka berusaha mengguncang stabilitas politik dengan sabotase. Pertarungan berlangsung sengit, dan Rush harus menggunakan Mystic Arts serta strategi penyembuhan untuk bertahan.

Meski berhasil mengalahkan mereka, tidak ada informasi tentang Irina. Rush dan Pagus kembali ke Athlum dengan tangan kosong, namun tekad mereka semakin kuat.

๐ŸŒฒ Dillmoor: Bayangan Masa Lalu dan Cahaya Harapan

Dillmoor dulunya adalah desa subur yang diberkahi oleh Remnant bernama Rubber Soul—simbol perdamaian dan kemakmuran. Namun, ketika Remnant itu kehilangan ikatannya, terjadilah The Collapse, bencana yang mengubah tanah damai menjadi wilayah penuh monster dan kabut beracun.

๐Ÿ” Misi: Intruders in Dillmoor

Setelah investigasi di Robelia Castle gagal menemukan jejak Irina, Pagus menerima laporan tentang cahaya misterius yang terlihat di langit Dillmoor. David mengirim Rush dan tim untuk menyelidiki, berharap itu berkaitan dengan penculikan Irina.

๐Ÿงญ Eksplorasi dan Pertarungan

Saat memasuki Dillmoor:

  • Rush belajar kemampuan baru: memperlambat waktu, berguna untuk menyergap musuh secara strategis.
  • Mereka menghadapi monster seperti Divain Raptor, Jhana Fighter, dan Vicious Plant, yang muncul dari kabut dan reruntuhan.
  • Di tengah perjalanan, mereka menemukan peti harta berisi Cureleaf, Relaxing Herb, dan Superior Necklace—bekal penting untuk pertarungan panjang.

๐ŸŒฟ Pertarungan Bos: Vicious Plant

Di ujung ravine, Rush menghadapi Vicious Plant, makhluk raksasa yang menyebarkan kabut beracun dan menyerang dengan akar mematikan. Pertarungan berlangsung sengit:

  • Rush menggunakan Mystic Arts untuk menghabisi tanaman kecil terlebih dahulu.
  • Setelah itu, fokus diarahkan ke Vicious Plant, yang bisa meracuni seluruh union.
  • Dengan strategi penyembuhan dan serangan bertubi-tubi, akhirnya makhluk itu tumbang.

๐Ÿ™️ Kembali ke Athlum: Harapan Baru

Setelah pertarungan, Rush kembali ke Athlum. Meski belum menemukan Irina, ia mendapat akses ke guild dan sistem union baru, memperluas kemampuan timnya. Ia juga mulai menerima side quest dari penduduk kota, membuka jalur baru menuju Celapaleis, tempat konflik politik dan kekuatan Remnants semakin memanas.

"The Last Remnant" Screenshot

๐Ÿ›️ Kongres Elysion: Pertemuan Para Penguasa

Setelah kembali ke Athlum, David menerima undangan untuk menghadiri Kongres tahunan di kota suci Elysion, tempat para Marquis, Duke, dan pemimpin kota berkumpul untuk membahas masa depan dunia. Elysion sendiri adalah kota yang dibangun di sekitar Remnant besar bernama Ark, yang dipercaya menjaga keseimbangan dunia.

Rush ikut dalam rombongan David bersama Emma, Pagus, Torgal, dan Blocter. Saat tiba di Elysion, Rush terkesima oleh kemegahan kota dan kekuatan Remnant-nya. Pagus menjelaskan bahwa Marion Marshall, tokoh legendaris, pernah mengikat dirinya pada Remnant ini 1.000 tahun lalu dan melahirkan peradaban Elysion.

๐Ÿงฉ Investigasi dan Ketegangan Politik

David mencurigai bahwa Wilfred Hermeien, Duke dari Nagapur dan kepala Akademi, mungkin terlibat dalam penculikan Irina. Ia memanfaatkan Kongres untuk menyelidiki lebih dalam. Sementara itu, Rush dan tim diberi waktu untuk menjelajahi kota dan mengumpulkan informasi.

Di tengah investigasi, muncul cahaya merah dan suara gemuruh dari jalan utama. Warga Elysion panik. Pasukan asing berbaris masuk kota dengan bendera yang belum pernah terlihat sebelumnya.

๐Ÿ‘‘ Kemunculan The Conqueror

Di tengah kerumunan, muncul sosok misterius berpakaian merah menyala: The Conqueror. Ia tidak datang sebagai tamu, tapi sebagai penuntut. Bersama penyihir kuat Wagram dan jenderal wanita bernama Roeas, ia menyatakan bahwa ia telah mengikat Ark Remnant, sesuatu yang dianggap mustahil.

Rush merasakan getaran aneh dari Talisman miliknya saat melihat The Conqueror. Ia merasa ada koneksi misterius, seolah pernah bertemu dengannya... tapi tidak bisa mengingat kapan.

๐Ÿ—ฃ️ Deklarasi Perang

Dalam Kongres, The Conqueror menyampaikan tuntutan:

  • Semua kota harus menyerahkan Remnant besar mereka.
  • Ia ingin menjadi Lord dan menguasai dunia demi “menyatukan kekuatan Remnants.”

Para pemimpin menolak. Hermeien, meski diam-diam mendukung, tidak bisa secara terbuka menyetujui. Maka, The Conqueror menyatakan perang terhadap semua kota yang menolak tunduk.

David, yang selama ini memperjuangkan kemerdekaan Athlum, kini harus menghadapi ancaman yang jauh lebih besar. Ia bersumpah akan melindungi rakyatnya dan melawan tirani.

๐ŸŒ€ Menuju Sacred Lands

Setelah Kongres, Rush dan tim mengejar The Conqueror yang telah menghilang melalui Ark Gate. Di sana, mereka menyaksikan The Conqueror membunuh seorang wanita dan mengikat Ark dengan kekuatan yang tak bisa dijelaskan. Pagus mulai bertanya: “Siapa sebenarnya dia? Manusia... atau sesuatu yang lebih?”

Ark membawa mereka ke tempat misterius bernama Sacred Lands, tempat asal semua Remnants. Di sana, Rush mulai mengalami kilas balik masa kecilnya, dan petunjuk tentang identitas sejatinya mulai terungkap...

๐Ÿ”ฅ Penyerangan Athlum: Ketika Kedamaian Hancur

Setelah Kongres Elysion berakhir dengan deklarasi perang dari The Conqueror, David dan pasukannya kembali ke Athlum untuk memperkuat pertahanan. Namun, mereka tidak menyangka bahwa serangan akan datang begitu cepat dan brutal.

"The Last Remnant" Screenshot

Pasukan The Conqueror, dipimpin oleh Roeas dan Wagram, menyerbu Athlum dengan kekuatan Remnants yang telah mereka ikat secara paksa. Kota yang selama ini damai berubah menjadi medan perang. Rakyat panik, dan para jenderal David berjuang mati-matian untuk mempertahankan benteng.

๐Ÿ’” Kematian Emma Honeywell: Pengorbanan Sang Prajurit

Di tengah pertempuran, Emma Honeywell memimpin pertahanan gerbang utama. Ia tahu bahwa jika gerbang jatuh, seluruh kota akan hancur. Dalam pertarungan sengit melawan Roeas, Emma menggunakan seluruh kekuatannya, termasuk teknik pamungkasnya.

Namun, musuh terlalu kuat. Emma terluka parah dan akhirnya gugur di medan perang, meninggalkan kata-kata terakhir yang menyentuh hati David dan Rush: “Lindungi mereka... jangan biarkan pengorbananku sia-sia.”

David terpukul. Emma bukan hanya jenderal, tapi juga mentor dan sahabat. Kematian Emma menjadi titik balik emosional bagi David—ia tidak lagi hanya berjuang untuk kemerdekaan, tapi untuk membalas kehancuran yang dibawa oleh The Conqueror.

๐Ÿง  Penyelamatan Irina: Kunci dari Segalanya

Di tengah kekacauan, Irina ditemukan di fasilitas bawah tanah yang dijaga oleh Wagram. Ternyata, Irina memiliki kemampuan langka: ia bisa melepaskan ikatan Remnants, sesuatu yang sangat diinginkan oleh The Conqueror untuk mengendalikan dunia.

Rush dan tim menyusup ke fasilitas tersebut, menghadapi monster dan pasukan elit. Dalam pertarungan klimaks melawan Wagram, Irina menunjukkan keberanian luar biasa. Ia menggunakan kekuatannya untuk melemahkan Remnant buatan yang digunakan Wagram, memberi celah bagi Rush untuk menyerang.

"The Last Remnant" Screenshot

Setelah pertarungan sengit, Irina berhasil diselamatkan. Namun, ia tidak lagi gadis polos seperti dulu—pengalaman pahit membuatnya lebih kuat dan sadar akan tanggung jawab besar yang ia pikul.

๐Ÿ›️ Kembali ke Athlum: Luka dan Harapan

Athlum hancur sebagian, rakyat berduka, dan David kehilangan salah satu jenderal terbaiknya. Namun, dengan kembalinya Irina dan tekad baru dari Rush, mereka bersatu untuk menghadapi ancaman yang lebih besar: perjalanan menuju Sacred Lands, tempat asal Remnants dan rahasia sejati The Conqueror.

๐ŸŒŒ Perjalanan ke Sacred Lands: Asal Usul Remnants

Setelah menyelamatkan Irina dan mengungkap kekuatan tablet buatan yang bisa mengikat Remnants secara paksa, Rush dan tim menyadari bahwa satu-satunya cara menghentikan The Conqueror adalah dengan mengejarnya ke tempat asal semua Remnants: Sacred Lands.

Dengan bantuan Ark Remnant, mereka melakukan perjalanan ke wilayah misterius yang dipenuhi energi kuno dan struktur mekanis raksasa. Di sana, Rush mulai mengalami kilas balik masa kecilnya—ia melihat dirinya sebagai bayi di dalam cradle yang terletak di Sacred Lands, bukan di Pulau Eulam.

๐Ÿง  Pengungkapan Identitas Rush: Remnant yang Hidup

Di Sacred Lands, The Conqueror mengungkap kebenaran yang mengejutkan:

  • Rush bukan manusia biasa.
  • Ia adalah Remnant hidup, sama seperti The Conqueror.
  • Tugas asli Rush adalah menjaga keseimbangan dunia dan membebaskan Remnants dari penyalahgunaan manusia.

Namun, karena ia dibesarkan sebagai manusia oleh orang tuanya yang menemukannya di Sacred Lands, Rush tidak pernah tahu takdirnya. The Conqueror menyebutnya sebagai “pengganti yang gagal”—karena Rush memilih jalan manusia, bukan jalan kehancuran.

Irina, yang mendengar semua ini, tetap percaya bahwa Rush adalah kakaknya, bukan senjata atau artefak. Ia menolak takdir yang ditentukan oleh asal-usul dan memilih untuk mempercayai hati dan pilihan Rush sendiri.

⚔️ Pertarungan Terakhir: Melawan The Conqueror

Pertarungan klimaks terjadi di jantung Sacred Lands, di depan mesin kuno yang menjadi sumber kekuatan Remnants. The Conqueror, dengan kekuatan penuh dari Remnants yang telah ia ikat, menjadi lawan yang hampir tak terkalahkan.

Strategi pertarungan:

  • Rush memimpin semua union yang telah ia bentuk sepanjang perjalanan.
  • Irina menggunakan kekuatannya untuk melemahkan ikatan Remnants milik The Conqueror.
  • David dan para jenderal bertarung di sisi Rush, menunjukkan bahwa ikatan manusia lebih kuat dari takdir buatan.

Pertarungan berlangsung dalam beberapa fase, dengan The Conqueror berubah bentuk dan menggunakan serangan area yang mematikan. Namun, dengan kekuatan persahabatan dan pengorbanan, Rush berhasil mengalahkannya.

๐Ÿ•Š️ Pengorbanan dan Penutup

"The Last Remnant" Screenshot

Setelah kemenangan, Rush menyadari bahwa sumber kekacauan bukan hanya The Conqueror, tapi mesin kuno yang terus menciptakan Remnants. Ia memutuskan untuk mengorbankan dirinya demi menghentikan siklus ini.

Dalam adegan terakhir, Rush berkata:

“I’m going back. They’re waiting for me.”

Kalimat ini ambigu—apakah ia kembali ke Sacred Lands sebagai Remnant, atau ke tempat asalnya sebagai jiwa yang telah memilih jalan manusia? Dunia mulai berubah, Remnants menghilang, dan keseimbangan baru tercipta.

๐Ÿ•ฏ️ Epilog: Dunia Tanpa Remnants

Setelah pertarungan terakhir di Sacred Lands, dunia perlahan berubah. Remnants yang selama ini menjadi pusat kekuasaan dan konflik mulai menghilang satu per satu. Kota-kota yang dulu bergantung pada kekuatan mereka kini harus belajar berdiri sendiri. Tidak ada lagi senjata raksasa seperti GAEBOLG, tidak ada lagi artefak yang bisa mengubah takdir.

Namun, bukan kehancuran yang terjadi—melainkan kebangkitan baru. Rakyat mulai membangun dengan tangan mereka sendiri, tanpa bergantung pada kekuatan luar. Kota Athlum, meski pernah hancur, menjadi simbol harapan dan ketahanan.

๐Ÿง  Refleksi: Siapa Rush Sykes Sebenarnya?

Rush bukan hanya seorang pemuda yang mencari adiknya. Ia adalah Remnant hidup yang memilih jalan manusia. Ia bisa saja menjadi senjata, penguasa, atau bahkan kehancuran itu sendiri. Tapi ia memilih untuk melindungi, bukan menguasai.

"The Last Remnant" Screenshot

Pengorbanannya di Sacred Lands bukan sekadar mengalahkan The Conqueror, tapi mengakhiri siklus penyalahgunaan kekuatan. Ia menolak takdir yang dipaksakan dan menciptakan jalan baru—jalan yang dibangun atas dasar cinta, keberanian, dan pilihan bebas.

๐Ÿ’ฌ Kata Terakhir: “I’m going back. They’re waiting for me.”

Kalimat ini menggantung di akhir cerita. Apakah Rush kembali ke Sacred Lands sebagai Remnant? Atau ia kembali ke orang-orang yang ia cintai, sebagai jiwa yang telah memilih menjadi manusia?

Interpretasi ini terbuka. Tapi satu hal pasti: Rush tidak hilang—ia menjadi bagian dari dunia yang ia selamatkan. Ia adalah simbol bahwa bahkan sesuatu yang diciptakan untuk menghancurkan bisa memilih untuk menyelamatkan.

๐ŸŒฑ Dunia Baru: Tanpa Remnants, Tapi Penuh Harapan

Tanpa Remnants, dunia tidak lemah. Justru ia menjadi lebih kuat—karena kekuatan sejati bukan berasal dari artefak, tapi dari ikatan antar manusia, dari pilihan untuk berbuat baik, dan dari keberanian untuk berubah.

๐Ÿ•ฏ️ Refleksi Pribadi: Sebuah Cerita yang Tak Pernah Usang

Meski The Last Remnant adalah RPG yang dirilis pada tahun 2008, kisahnya tetap hidup di benak saya—bukan hanya karena kenangan masa lalu, tapi karena pesan yang ia sampaikan tetap relevan bahkan hari ini. Setelah menelusuri kembali perjalanan panjang Rush, Irina, dan dunia yang mereka selamatkan, saya tersadar bahwa game ini bukan hanya tentang petualangan dan strategi, tapi tentang pilihan, pengorbanan, dan harapan.

Salah satu alasan kuat mengapa saya memutuskan untuk menulis ulang kisah ini adalah musiknya. Original Soundtrack (OST) dari game ini begitu epik dan menggugah. Lagu seperti "Flamedrop" atau "Reversal!" berhasil membawa saya seolah kembali ke medan pertempuran, atau menghidupkan emosi saat menghadapi kehilangan. Mereka bukan sekadar latar suara, tapi jiwa dari dunia yang diciptakan.

Saat saya mendengarkan lagu-lagu tersebut lagi sambil menulis artikel ini, saya merasa sedang duduk bersama Rush dan karakter saya sendiri—mengingat setiap langkah yang pernah diambil dalam dunia yang hancur namun penuh makna. Inilah bentuk apresiasi saya terhadap sebuah karya yang, meskipun telah berumur, tetap memberi ruang bagi refleksi dan inspirasi.

Semoga artikel ini bisa menjadi pengingat bahwa cerita yang kuat tidak pernah usang—ia terus hidup selama masih ada hati yang tersentuh dan telinga yang bersedia mendengarkan nadanya kembali.

๐Ÿ™ Terima Kasih untuk Para Pencipta

Saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada tim di balik The Last Remnant—para developer, penulis, desainer, dan komposer yang telah menciptakan sebuah dunia fantasi yang tidak hanya menghibur, tapi juga menyentuh dan menginspirasi.

Untuk tim di Square Enix yang merancang mekanisme pertarungan yang unik, karakter yang memorable, dan cerita yang terus menggema hingga hari ini—karya kalian lebih dari sekadar game; ia adalah pengalaman hidup yang membekas di hati pemainnya.

Khusus untuk para komposer Tsuyoshi SekitoYasuhiro Yamanaka

original soundtrack (OST) yang epik, emosional, dan mendalam. Musik kalian adalah jembatan menuju dunia The Last Remnant—menghidupkan suasana, memperkuat drama, dan membawa pemain ke dalam perjalanan yang sesungguhnya.

Meski game ini dirilis di tahun 2008, saya percaya bahwa di tahun ini, ia tetap layak untuk dikenang dan dimainkan ulang. Karena karya yang diciptakan dengan hati tidak pernah lekang oleh waktu.

Terima kasih telah menciptakan sesuatu yang luar biasa.

Gambar Ilustrasi YSS angkat topi untuk semua yang terlibat pembuatan Game"The Last Remnant."
Karakter YSS dan seluruh objek pada gambar ini dibuat oleh 
ide kreatif dan imajinatif YSS dengan bantuan Microsoft AI Technology
menggunakan command prompt untuk Copilot
Hak Cipta © YSS.LLC | Copilot-assisted creation.

Kalau kamu menikmati kisah epik ini, jangan lupa share ke sesama penggemar JRPG atau teman kreator yang suka nuansa naratif dan visual klasik. Follow blog ini di yossysetiawansobandi.blogspot.com biar nggak kelewatan proyek storytelling dan ilustrasi selanjutnya.

Tertarik menjelajahi dunia visual dengan sentuhan chibi dan atmosfer nostalgia? Jangan lupa mampir ke blvckkarko.blogspot.com—tempat saya menggabungkan dunia fantasi, otomotif, dan karakter unik.

Terima kasih sudah ikut tenggelam dalam cerita, musik, dan semangat perjuangan The Last Remnant.
Adios permios, semoga tiap detik di game lama bisa jadi inspirasi baru di dunia nyata.

Gambar Ilustrasi Rush Sykes dan YSS mendengarkan OST "The Last Remnant."
Karakter YSS dan seluruh objek pada gambar ini dibuat oleh 
ide kreatif dan imajinatif YSS dengan bantuan Microsoft AI Technology
menggunakan command prompt untuk Copilot
Hak Cipta © YSS.LLC | Copilot-assisted creation.