๐งฉ HarmonyOS: OS yang Belum Harmonis
Sebuah refleksi atas filosofi sistem operasi modern yang lahir dari krisis, tetapi belum sepenuhnya harmonis dalam praktik dan arah pengembangannya.
๐งญ Prolog: Dari Sanksi ke Sistem
Pada Mei 2019, dunia teknologi diguncang oleh sanksi Amerika Serikat terhadap Huawei. Dampaknya, Huawei kehilangan akses ke Android dan layanan Google. HarmonyOS pun lahir sebagai strategi utama untuk bertahan hidup—membawa semangat kemandirian digital dan arsitektur mikrokernel yang ambisius.
๐ Perkembangan HarmonyOS
๐ Realita Pasar Global
HarmonyOS meraih pangsa pasar 17% di Tiongkok, tapi kesulitan berkembang secara global karena ekosistem aplikasi yang masih terbatas dan absennya layanan Google.
๐งต Legacy OS dan Harmoni yang Belum Menyapa
Nama HarmonyOS menjanjikan nuansa keseimbangan dan keterpaduan, namun bagi pengguna seperti saya, harmoni itu masih terasa jauh. Sistem operasi seharusnya memberi ruang bagi pengguna untuk berkontribusi, memodifikasi, dan memahami struktur di balik teknologi yang mereka pakai. Namun hingga kini, HarmonyOS belum sepenuhnya mencerminkan semangat keterbukaan dan keberlanjutan yang biasanya saya temukan dalam sistem yang lebih inklusif seperti Linux atau bahkan Windows versi desktop. Alih-alih membangun relasi yang harmonis, OS ini masih bergerak dalam koridor tertutup yang menyulitkan eksplorasi dan dokumentasi reflektif.
๐ฅ️ Rumor Ekspansi HarmonyOS ke Desktop dan Laptop
Belakangan ini, Huawei mulai menunjukkan ambisi untuk membawa HarmonyOS ke ranah PC dan laptop, menyaingi sistem operasi mapan seperti Windows dan Linux. Versi ini dikenal sebagai HarmonyOS PC atau Hongmeng Computer, dan dijadwalkan rilis resmi pada 19 Mei 2025.
Secara teknis, HarmonyOS PC dibangun dari nol dengan:
Tampilan antarmukanya bahkan menyerupai gabungan antara macOS dan Windows 11, lengkap dengan taskbar, widget, dan pusat kontrol.
๐ Langkah Berani, Tapi Belum Inklusif
Menurut saya pribadi, ekspansi ini adalah langkah strategis yang patut diapresiasi—terutama sebagai upaya Huawei untuk mandiri dari dominasi teknologi Barat. Namun, ada satu catatan penting yang perlu dikritisi secara reflektif:
Jika HarmonyOS PC hanya bisa berjalan di perangkat buatan Huawei, maka sistem ini berisiko menjadi eksklusif dan mahal, mirip dengan pendekatan Apple dan macOS.
Padahal, sistem operasi yang benar-benar harmonis seharusnya:
- Bisa diinstal di berbagai perangkat, bukan hanya satu merek
- Memberi ruang modifikasi dan dokumentasi terbuka
- Tidak memaksa pengguna membeli hardware tertentu demi bisa menikmati OS-nya
Dengan pendekatan seperti Linux dan Windows, pengguna dari berbagai latar belakang bisa menikmati teknologi tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Jika Huawei ingin HarmonyOS benar-benar menyapa dunia, maka keterbukaan dan kompatibilitas lintas perangkat adalah kunci.
๐ Fakta Terkini soal HarmonyOS PC dan Dukungan Perangkat Non-Huawei
Setelah ditelusuri dari berbagai sumber resmi dan teknis, hingga saat ini Huawei belum mempublikasikan inti core HarmonyOS PC secara terbuka untuk perangkat non-Huawei. Beberapa poin penting yang perlu dicatat:
- HarmonyOS PC (alias Hongmeng Computer) memang dibangun dari nol dengan kernel sendiri, engine grafis Ark, dan arsitektur keamanan StarShield.
- OS ini sangat terintegrasi dengan ekosistem Huawei—mulai dari chip Kirin X90, AI assistant Xiaoyi, hingga fitur kolaborasi lintas perangkat seperti clipboard dan app continuation.
- Semua fitur canggih seperti “Super Device” dan “Hand-eye collaboration” hanya berjalan di perangkat HarmonyOS 5.0 milik Huawei sendiri.
- Tidak ada dokumentasi resmi atau SDK publik yang memungkinkan HarmonyOS PC diinstal di laptop non-Huawei seperti Dell, Lenovo, atau rakitan custom.
๐ Kesimpulan Kritis
Jadi, meskipun HarmonyOS PC adalah lompatan besar dalam kemandirian teknologi, belum ada bukti bahwa Huawei membuka akses OS ini untuk perangkat pihak ketiga. Ini membuatnya eksklusif dan berpotensi mahal, karena pengguna harus membeli hardware Huawei untuk bisa menikmati OS-nya.
Jika Huawei ingin HarmonyOS PC menjadi alternatif nyata bagi Windows dan Linux, maka:
- Harus ada versi ISO atau installer publik yang bisa diuji di perangkat lain
- Dukungan driver dan kernel harus diperluas
- Komunitas developer perlu dilibatkan dalam pengembangan aplikasi lintas platform
๐ฏ Refleksi atas Akses dan Ekosistem Tertutup
Di tengah beragamnya sistem operasi yang tersedia saat ini, pengguna seharusnya punya keleluasaan untuk memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai personalnya. Namun kenyataannya, sebagian sistem masih terikat pada ekosistem tertutup dengan harga perangkat yang cukup tinggi—menjadikan akses teknologi sebagai sebuah privilege, bukan hak universal.
Sebagai pengguna yang mengapresiasi kebebasan modifikasi dan dokumentasi terbuka, saya memandang pentingnya sistem operasi yang tidak hanya unggul secara teknis, tapi juga inklusif secara filosofi. Prediksi saya, HarmonyOS mungkin akan mengikuti pendekatan ekosistem eksklusif seperti yang sudah dijalankan Apple. Dan jika demikian, mereka yang memiliki keterbatasan finansial akan kembali terpinggirkan dari ruang eksplorasi teknologi.
Dalam dunia yang makin terfragmentasi, inklusivitas ekosistem bukan sekadar fitur teknis—ia adalah bentuk keberpihakan pada pengguna. Semakin terbuka sebuah OS, semakin banyak potensi legacy yang bisa tumbuh dari tangan para inovator lokal, komunitas edukatif, hingga tim-tim kecil yang tak punya akses ke perangkat mahal.
๐งฉ Tentu, pendapat saya ini mungkin dianggap tidak lazim oleh sebagian orang—dan itu sah-sah saja. Justru keberagaman perspektif itulah yang memperkaya dialog publik. Harapan saya sederhana: dengan banyaknya sistem operasi yang beredar, semoga pengguna bisa lebih leluasa memilih sesuai kebutuhan dan keinginannya. Dan semoga Huawei bersedia mempertimbangkan kembali arah pengembangan HarmonyOS agar lebih terbuka dan bersahabat—seperti yang dilakukan oleh Windows dan Linux selama ini.